My not really good video journal is begin
(CATATAN KULIAH 2) Latar Belakang Pendidikan Humas Pemerintah
Hubungan
Masyarakat atau yang biasa disebut humas adalah suatu seni untuk membentuk
hubungan yang baik antara individu atau perusahaan dengan publik-publiknya
secara dua arah dan berkelanjutan. Mengingat pentingnya fungsi keberadaan
petugas humas atau public relations
officer maka pemerintahan pun membutuhkan pelaksanaan fungsi humas di dalam
tubuhnya.
Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh setiap petugas humas
adalah adanya citra yang baik tentang perusahaan tempat ia bekerja di benak publik-publik
perusahaan. Dengan adanya citra perusahaan yang baik di mata publik, maka
keberlangsungan perusahaan dapat dipertahankan.
Petugas humas juga beragam adanya.
Mereka yang paling professional tentu adalah mereka yang memang pernah
menjalani pendidikan formal di bidang humas. Namun pada nyatanya, masih banyak
petugas humas pada perusahaan maupun instansi pemerintah yang memiliki latar
belakang pendidikan bukan-humas.
Inilah yang terkadang membuat seorang petugas
humas banyak melakukan kesalahan dalam pekerjaannya. Memang, pengalaman kerja
tentu akan membantu kualitas kerja seseorang jika dilakukan dalam jangka waktu
yang lama, namun pengertian dan pemahaman seorang petugas humas yang
berlatarbelakang pendidikan formal bukan-humas tentu akan berbeda dengan
petugas humas yang memiliki latar belakang pendidikan formal jurusan humas.
Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul adalah mengapa akhirnya perusahaan atau
instansi pemerintah memakai pegawai yang berlatarbelakang pendidikan yang tidak
sesuai dengan bidang kerja ? Apakah lulusan jurusan humas tidak ada yang
benar-benar menguasai bidangnya, sehingga perusahaan atau pun instansi
pemerintah tidak memiliki kepercayaan yang penuh terhadap lulusan-lulusan
jurusan humas ?
Fakta yang terlihat di lapangan saat
ini, kebanyakan dari perusahaan swasta memiliki petugas humas dengan kinerja
yang lebih baik dari pada petugas humas yang ada di instansi pemerintahan. Mungkin
salah satu alasan terjadinya hal ini adalah karena tekanan kerja di perusahaan
swasta lebih besar, yang membuat setiap pegawai ingin memberikan yang terbaik
dalam bekerja agar mendapatkan pendapatan yang baik pula.
Berbeda dengan bekerja di instansi
pemerintahan, dimana nama baik perusahaan tidak membutuhkan perjuangan
penbentukan citra yang sulit, kita sama-sama tahu tidak ada kompetitor bagi instansi
pemerintah.
Tidak adanya kompetitor seharusnya
tidak membuat petugas humas pada instansi pemerintah kemudian melupakan
fungsi-fungsi humas itu sendiri. Masih banyak yang harus dilakukan untuk
memperbaiki citra pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
instansi yang bersangkutan. Untuk menstimulasi peningkatan kinerja petugas
humas pada instansi pemerintahan, hal utama yang perlu dilakukan adalah
mengadakan pelatihan humas.
Pada pelatihan tersebut setiap petugas humas
pemerintahan akan diberikan gambaran mengenai fungsi humas dan pentingnya
fungsi humas bagi keberlangsungan sebuah organisasi. Diharapkan ketika petugas
humas mengetahui pentingnya keberadaan humas, maka mereka akan lebih giat
bekerja. Di dalam pelatihan tersebut juga dapat diinformasikan tentang kinerja
humas pemerintahan di luar negeri, sehingga para peserta pelatihan dapat
termotivasi untuk bekerja lebih baik.
Terkadang, kinerja yang kurang baik bisa
terjadi karena ketidaktahuan seseorang akan bidang kerja yang sedang ia
lakukan. Ketidaktahuan ini akhirnya mengurangi motivasi kerja dan juga
mengurangi rasa bangga seseorang akan jabatan dan jenis pekerjaan yang sedang
ia laksanakan. Oleh karena itu, pelatihan humas dapat dijadikan salah satu cara
untuk memperbaiki kinerja petugas humas yang ada di instansi pemerintahan.
Selain itu, pembaharuan sumber daya
manusia yang dijadikan calon pegawai humas itu sendiri sebaiknya juga dilakukan
perubahan. Terkadang suatu bagian dalam instansi sudah jenuh dengan
pemikiran-pemikiran lama, mereka haus akan pembaharuan. Untuk itu, sebaiknya
pemerintah juga merekrut pegawai-pegawai muda yang memiliki ide gila untuk
perbaikan kinerja humas pemerintahan.
Dengan demikian diharapkan kinerja
petugas humas pemerintahan dapat terus membaik dari waktu ke waktu. Hal ini
akan berdampak pula nantinya kepada timbulnya rasa cinta tanah air yang tinggi
dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Rasa cinta tanah air ini tentu akan
terwujud jika petugas humas berhasil menciptakan rasa bangga akan Indonesia
oleh setiap penduduknya. Jelas terlihat bahwa humas pemerintahan memegang
fungsi penting bagi Indonesia yang lebih baik ke depannya.
(Catatan Kuliah) Humas Pemerintah (daerah), ngapain aja sih?
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘bangga’ termasuk ke dalam kata sifat yang
artinya merasa gagah (karena memiliki keunggulan). Sedangkan ‘kebanggaan’
termasuk ke dalam kata benda yang artinya kebesaran hati, perasaan bangga,
kepuasaan diri. Dari definisi di atas,
maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa rasa bangga tersebut akan ada ketika
kita merasa bahwa kita memiliki keunggulan.
Keunggulan tentu tidak dapat
diketahui dengan begitu saja. Keunggulan itu harus dicari dan disadari.
Keunggulan tidak datang dari diri yang pasif, namun ia datang dari adanya rasa
percaya diri yang tinggi. Setelah mengetahui keunggulan diri, maka kemudian
rasa bangga akan diri akan muncul dengan sendiri. Ini adalah perumpamaan proses
mencapai rasa bangga pada diri. Lalu bagaimana pula cara mencapai rasa bangga
terhadap daerah tempat tinggal kita?
Menciptakan rasa bangga
masyarakat di suatu daerah terhadap daerahnya sendiri adalah tugas pemerintah
setempat. Pemerintah harus bisa menciptakan rasa bangga masyarakat dengan
melakukan kegiatan komunikasi yang baik. Bagaimana caranya? Yang pertama,
sebagai pemerintah suatu daerah, sebaiknya pemerintah melakukan riset untuk
mengetahui potensi, keunggulan, atau pun keunikan daerah yang dipimpinnya.
Setelah
mengetahui potensi daerah, maka kemudian pemerintah wajib merancang program
pengembangan potensi daerah. Setiap daerah pasti memiliki keunikan
masing-masing. Jarang sekali daerah yang persis sama. Minimal, di Indonesia,
setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda, sehingga setiap nilai budaya di
daerah itu telah menjadi keunikan daerah.
Potensi daerah dapat berupa budaya, pariwisata, kuliner khas daerah, jenis transportasi masyarakat daerah, pemandangan alam, prestasi masyarakat di berbagai bidang, dan hal positif lainnya yang dapat dikembangkan.
Potensi daerah dapat berupa budaya, pariwisata, kuliner khas daerah, jenis transportasi masyarakat daerah, pemandangan alam, prestasi masyarakat di berbagai bidang, dan hal positif lainnya yang dapat dikembangkan.
Selanjutnya,
pemerintah sebaiknya memiliki space
tersendiri yang setiap saat dapat digunakan untuk mempublikasikan hal positif
yang telah dicapai oleh daerah. Ruang publikasi ini hendaknya tersebar disetiap
wilayah dan sudut daerah, sehingga dapat mencapai semua masyarakat. Space publikasi ini dapat berupa tiang
baligho khusus milik pemerintah.
Dengan adanya ruang publikasi ini, maka kemudian pemerintah dapat lebih mudah untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Pemerintah lebih mudah untuk menginformasikan keunggulan, potensi, serta prestasi daerah kepada masyarakat. Dengan demikian diharapkan rasa bangga masyarakat akan daerah dapat terbentuk secara perlahan.
Dengan adanya ruang publikasi ini, maka kemudian pemerintah dapat lebih mudah untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Pemerintah lebih mudah untuk menginformasikan keunggulan, potensi, serta prestasi daerah kepada masyarakat. Dengan demikian diharapkan rasa bangga masyarakat akan daerah dapat terbentuk secara perlahan.
Selain
ruang publikasi ini, sebaiknya pemerintah juga mengimbangi publikasi potensi
daerah secara eksternal. Hal ini bisa dicapai salah satunya dengan membuat press release untuk media yang
cakupannya nasional serta dapat pula dicapai dengan pengelolaan website daerah dengan baik. Dengan begini, rasa
bangga masyarakat akan daerahnya tentu akan bertambah, dimana ia (masyarakat)
dapat bercerita kepada seluruh dunia tentang daerahnya.
Jika
sebuah daerah telah menyadari akan potensi daerah, maka hal berikutnya yang
harus diperhatikan adalah bagaimana caranya menciptakan lapangan pendidikan dan
pekerjaan yang baik secara kuantitas dan kualitas, agar secara perekonomian di
kemudian hari dapat menjadikan suatu daerah bisa terus berkembang dan maju.
Peningkatan pendapatan masyarakat rata-rata akan membuat kenyaman tingkat
tinggi bagi masyarakat. Kenyamanan ini kemudian dapat membuat rasa bangga
masyarakat terhadap daerah semakin meningkat.
Sebagai
contoh adalah seperti berikut. Sumedang adalah sebuah kabupaten berpotensi baik
di Provinsi Jawa Barat. Sumedang memiliki satu kecamatan yang dapat dijadikan
kebanggaan karena memiliki banyak perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Sumedang juga memiliki pemandangan alam yang bagus, wisata museum yang bagus,
serta kuliner daerah yang khas yang jika dikelola dapat menjadi aset yang harganya
sangat tinggi.
Pemerintah kabupaten Sumedang hendaknya menyadari potensi daerah ini, lalu kemudian dapat merancang program pengembangan daerahnya. Misalkan, pengelolan tempat wisata yang disertai dengan publikasi pariwisata. Jika terpublikasi dengan baik, maka tempat wisata yang ada di Sumedang akan ramai dikunjungi banyak wisatawan. Hal ini dapat dijadikan peluang usaha bagi masyarakat setempat, sehingga kemudian perekonomian masyarakat setempat dapat membaik.
Pemerintah kabupaten Sumedang hendaknya menyadari potensi daerah ini, lalu kemudian dapat merancang program pengembangan daerahnya. Misalkan, pengelolan tempat wisata yang disertai dengan publikasi pariwisata. Jika terpublikasi dengan baik, maka tempat wisata yang ada di Sumedang akan ramai dikunjungi banyak wisatawan. Hal ini dapat dijadikan peluang usaha bagi masyarakat setempat, sehingga kemudian perekonomian masyarakat setempat dapat membaik.
Kegiatan
menciptakan kebanggaan berdaerah ini, sebenarnya adalah rangkaian kegiatan
komunikasi antara pemerintah dan masyarakat tentang potensi, prestasi, serta
keunggulan daerah yang kemudian dapat membuka peluang bagi masyarakat untuk
memperbaiki keadaan ekonomi dan tarafa hidup. Semuanya berbicara tentang
bagaimana pemerintah menginformasikan dan menyadarkan masyarakat bahwa daerah
tempat tinggal mereka adalah sebuah daerah yang memiliki keunggulan yang patut
diacungi jempol, sehingga membuat warga tidak mau berpaling ke daerah yang
lain.
Kita
sering melihat, fenomena yang terjadi di Jakarta. Dimana saat ini terjadi pemahaman
bahwa hanya Jakarta-lah yang dapat memberikan kehidupan yang baik bagi setiap
orang. Pemahaman ini kemudian membuat setiap individu ingin pindah dan
bertarung hidup di jakarta, serta akhirnya menambah kebisingan Jakarta.
Individu-individu
tersebut tak lain adalah masyarakat daerah (selain Jakarta) yang sepertinya
tidak memiliki tempat bernaung di daerahnya sendiri. Keadaan seperti ini
terjadi mungkin karena memang di daerah asalnya tidak ada hal yang bisa
dibanggakannya untuk berjuang hidup. Sehingga akhirnya ia harus mencari daerah
lain yang dirasanya lebih baik. Padahal, bisa saja daerah asalnya tersebut
sebenarnya telah memiliki sesuatu yang dibanggakan, tetapi pemerintah daerahnya
tidak dapat menciptakan rasa bangga akan daerahnya, yang kemudian membuat
sebagian masyarakat mencari tempat lain untuk dijadikan kebanggaan.
Inilah
mengapa kemudian peran pemerintah sangat besar dalam pembentukan rasa bangga
berdaerah masyarakat. Perasaan bangga berdaerah ini akan berpengaruh besar
dalam kegiatan pengembangan daerah yang merata, tidak terpusat di beberapa
daerah saja. Ibarat kita yang sedang memasak dengan api kompor. Makanan tentu
akan terasa enak jika dimasak dengan api yang menimbulkan panas merata. Sehingga setiap bagian pada makanan kita akan sama matangnya, tidak
setengah-setengah. Makanan tersebut kemudian akan menjadi lebih nikmat dan dapat
dijual dengan harga yang mahal.
Bagaimana cara menyelesaikan masalah? HADAPI
Sambil
menikmati kopi hitam panas sore ini, aku merenung mengingat pagi ku. Ku seruput
perlahan kopi yang luar biasa wangi ini. Iya, aku sangat menikmati setiap
rasanya. Ah, ruang kerjaku sudah lebih dingin hari ini, ac-nya baru saja diservis.
Bagiku,
ini semua adalah hal yang patut disyukuri. Aku jadi lebih mudah menyelesaikan
pekerjaanku dengan suasana yang nyaman, dingin, dan tanpa asap rokok. Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku hari ini, padahal sudah dari pagi aku memulai. Aku
paham, bekerja dengan sungguh-sungguh itu menghabiskan lebih banyak energi.
Tapi inilah yang ku tahu, inilah yang memang seharusnya ku lakukan untuk
menghalalkan gaji ku.
Oh
ya, bukan curhatan pekerjaan ini yang menjadi fokus tulisanku ini. Haha. Aku
memang sering salah fokus. Padahal tadi aku sedang membayangkan pagi ku.
Tadi
pagi aku bangun terlambat dari biasanya. Sebangun tidur aku wudhu dan menyegerakan
sholat shubuh. Setelah itu ku buka pintu balkon apartemen. Ku perhatikan bawang
merah yang ku tanam di pot kecil, bawang itu sudah punya daun sekarang, hadiah
pertama dari Tuhan untuk ku pagi ini.
Kuperhatikan
langit warnanya gelap. Ku pikir, aku harus berangkat ke kantor sesegera mungkin
sebelum hujan turun. Tidak, tidak. Hatiku mendua. Aku masih harus menyelesaikan
cucian bajuku dan memasak nasi serta sayur untuk sarapan agar giziku cukup dan
terjamin.
Iya,
aku terbiasa mengurus diriku sendiri sedari dulu, sejak kecil. Aku tidak
dibiarkan menjadi anak manja meski orangtua sering sekali memanjakan. Aku
senang naik angkot walaupun sering pula diantar jemput, aku gemar menabung dan
tak banyak meminta uang buku selagi bisa dipinjam di perpustakaan.
Satu-satunya
yang membuat orangtua ku repot hanya kebiasaanku yang senang mengikuti les mata
pelajaran disana-sini, “kamu paling jago ngabisin uang mama karena les,
yang bener kamu lesnya kak!!”, begitu keluh mama setiap kali aku meminta uang les
:p Hey, aku senang sekali les. Aku senang bermain di tempat les, melihat
karakter teman, lalu pulang dalam keadaan lelah dan merasa produktif. Aku
sangat suka.
Lihatlah,
dulu dinding kamarku penuh dengan tulisan berisikan mimpi-mimpiku. Mulai dari
target nilai ujian, kapan jadwal mencuci baju, kapan harus mengaji, kapan harus
les, kapan main barbie, kapan nulis cerpen, semuanya ada di dinding kamarku.
Oh
ya, dulu cerpen-cerpen ku yang bertemakan horor itu banyak sekali peminatnya
di kelas. Saat itu aku masih kelas 4 SD. Aku tulis dan ketik cerita-nya diakhir minggu, ku paksa papa
menemaniku ke tempat fotokopi yang lumayan jauh dari rumah, ku sewakan cerpen
tersebut kepada teman-teman sekelasku. Kalau ku pikir-pikir sekarang, apa iya
ceritaku itu menarik? Tak sedikit uang yang ku dapat dari hasil sewa cerpen-cerpen itu.
Ya
Tuhan, aku kembali gagal fokus dengan inti ceritaku, maafkan J
Setelah
menyiapkan sarapan, akhirnya aku siap-siap untuk berangkat ke kantor. Kupesan ojek
online dan bimsalabim abra kadabra, ojek onlinenya sudah menunggu ku di tempat
biasa, di depan Indomaret Tower A. Hahaha. Aku telah membuat abang ojek
menunggu pagi ini. Tak apalah, sesekali saja.
Baru
saja mau berangkat, langit yang tadinya mendung berganti hujan. Awalnya rintik-rintik, namun perlahan mulai deras. Aku mengeluh dan mulai panik. Hatiku tak berhenti mendumel. “ah tau gitu pesen taksi; Ah
makanya, harusnya elo ga terlalu boros kemaren-kemaren, hujan hujan begini kan butuh
mobil; Ya Tuhan, gue harus pake jas hujan abang ojek
yang bau ini, mana celananya sobek, gue pasti basah;.
“Hujan
mba, kita pasang jas hujan ya. Mba gapapa kan? Kita ke Senayan kan ya mba?.
Maaf jas Saya Sobek mba, kemaren dipake penumpang lain, orangnya buru-buru
waktu buka jas hujan dan Saya belum bisa beli gantinya”, ucap abang ojek.
Sambil manyun aku cuma bisa angguk-angguk dan sempat bilang “yah pak, hujan. Tau
gitu saya pesen mobil tadi”. Abang ojek hanya balas dengan senyum sambil
memberi ku jas hujan.
Sambil
terus mengeluh, ku pasang jas hujan ku, ku tatap wajah abang ojek yang bahkan
tak lepas senyumnya dari tadi. Apa aku cantik pagi ini? Hahahaha. Ciee.
Eh bukan itu maksud ku.
Abang
ojek ini telihat menikmati setiap tetesan hujan yang turun sambil membantu aku
memasang jas hujan. Aku tersentak. Harusnya bukan aku yang mengeluh karena
hujan, tetapi abang ojek ini. Dia lah yang tanggungjawab mengantarku. Dia menawarkanku
bertukar jas hujan dengannya agar aku tak basah, aku tolak. Aku atau dia sama-sama
tak boleh basah karena sama-sama akan bekerja. Akhirnya aku bilang “kalo makin
deres hujannya, kita nanti minggir dulu ya pak”.
Hujan
semakin deras, kami bertolak menuju Senayan. Aku menjadi lebih tenang. Abang
ojek mengajakku ngobrol dan membuat suasana hatiku membaik atas sikapnya. Ia
sangat bersemangat dan terlihat lebih girang setiap bertemu rekan sesama ojek
online yang berteduh di pinggir jalan tanpa ada yang menumpang.
Aku
menyesal atas sikapku. Tak seharusnya hujan ini menjadi keluhanku. Segera ku
koreksi sikapku, aku mulai tersenyum dan menikmati setiap tetesan hujan yang
jatuh ke kaca helm, ternyata pagi ini indah sekali. Terbayang tanaman bawang ku
yang mulai tumbuh daun, pasti karena beberapa waktu belakangan sering hujan
hingga bawang yang ku tanam baru beberapa waktu lalu itu sudah tumbuh daun.
Alhamdulillah,
jalanan lancar sekali tadi pagi. Padahal tadinya ku pikir aku akan berbasah-basah
menghadapi macet, merasa menjadi orang yang paling tidak beruntung hari ini
karena sudah mengalami pagi yang buruk sebelum mulai bekerja. Ternyata tidak.
Jalanan
lancar, hujan berhenti ditengah jalan, dan apa yang ku bayangkan tak terjadi
sama sekali. Aku sampai di kantor lebih cepat dan aku bahagia.
Jika
boleh ku ambil hikmahnya, ternyata beginilah hidup. Apapun kesulitannya, yang
penting kita punya motivasi untuk melanjutkan hidup. Karena hal buruk yang kita
bayangkan akan terjadi pada diri kita sebenarnya belum tentu akan terjadi, maka
berpikir positiflah pada Tuhan.
Ketika
kau merasa hujan adalah hambatan, ingat tanggungjawabmu untuk bekerja.
Berlindunglah sebisa mungkin dari hujan. Hadapi saja, tak perlu berpikir rumit.
Hujan disini belum tentu akan hujan disana. Apapun yang kau inginkan, kejarlah.
Apapun masalahnya, hadapilah J
Belajar Menerima Kemampuan Diri melalui YOGA
Menyukai
yoga tak harus menjadi penganut agama Budha. Yoga sudah sangat berkembang saat
ini. Yoga membutuhkan pemusatan pada pernafasan, bukan sembarang bernafas
tetapi bernafas melalui hidung.
Sesulit apapun gerakan yoga yang sedang kita
lakukan, bernafas dengan hidung adalah wajib hukumnya, jangan pindahkan pernafasan
kita pada mulut, karena hidung-lah yang berfungsi untuk bernafas dalam keadaan
normal, bukan mulut.
Instruktur
yoga biasanya akan mengarahkan peserta kelas yoga untuk memusatkan perhatian
pada nafas dan fokus untuk mengontrol pikiran. Yoga melibatkan manusia secara utuh,
baik tubuh maupun pikirannya. Tak heran jika akhirnya yoga juga mampu
menghilangkan rasa sakit yang terjadi pada jiwa manusia.
Gerakan
yoga memiliki banyak opsi untuk dilakukan. Lalu gerakan mana yang paling baik? Semuanya
tentu sama baiknya. Opsi tersebut adalah pilihan untuk melihat gerakan mana
yang mampu dilakukan oleh tubuh, sampai mana kemampuan tubuh untuk melakukan
setiap gerakan.
“jika
kemampuanmu adalah memikul beban 3 kg, jangan dipaksakan untuk memikul 5 kg. Pikullah
3 kg itu dengan sebaik-baiknya potensi yang kamu punya, maka kamu akan lebih
mudah untuk memindahkan barang seberat 3o kg dengan sepuluh kali mengangkut.
Jika kamu paksakan memikul 5 kg, mungkin pada angkutan ke-tiga badanmu akan
sakit dan kamu tak bisa lagi melanjutkan tanggungjawabmu”, yoga mengajarkan
kita melihat potensi diri, menerima potensi tersebut, dan menjadikan potensi
tersebut agar memberi manfaat yang maksimal untuk tubuh (hidup).
pigeon pose by me (look at that happy face)
Tuhan sebaik-baik Pembuat Skenario Hidup
Betapa aku tak butuh Kau
Jika tak ada yang lain tempatku bergantung
Betapa aku tak butuh Kau
Jika semua yang ada di dunia ini tak ada yang abadi
Apalah jadinya aku tanpaMu
Aku tahu, namun terkadang lupa
Sering kali lalai
Aku manusia
Kau berikan aku nikmat
Lalu Kau berikan aku cobaan
Entahlah, semoga segala dosaku gugur bersama semua cobaan ini
Tuhan, kadang aku merasa umurku tak lagi panjang
Memori masa lalu terbayang di depan mata
Masa kecil ku, prestasi, perjuangan, semua. Terpapar jelas dalam kenangan
Dan ayah, sebelum ia pergi ketempatMu, ku pernah berucap sampai jumpa padanya :)
Dan ibu, beliau sama sekali tak pernah membuat kami repot hingga detik ini. Hanya kami saja yang bergantian tak henti-hentinya merepotkan pikiran beliau.
Tuhan, aku yakin, kau telah siapkan jalan yang terbaik untuk ku, untuk keluarga ku, untuk negeri ini.
Ampuni aku, peluk aku disisiMu.
Tuhan, sampaikan salamku untuk mereka. Iya, mereka.
-Jakarta, 19 Januari 2017-
Matras Yoga dan Sajadah Sholat, Sebuah Filosofi
Beberapa
waktu belakangan, Saya rutin mengikuti kelas yoga di salah satu tempat gym di
Jakarta Pusat. Bukan kali pertama bagi Saya mengikuti kelas Yoga. Sebelumnya,
di tempat berbeda pun Saya sering mengikuti kelas Yoga.
Yoga
berhasil membuat Saya terpukau. Bagi Saya Yoga bukan sekedar olahraga. Lebih dari
itu Yoga adalah bentuk komunikasi antara kita dengan diri sendiri. Yoga memberi
ruang bagi Saya untuk menggenggam mimpi, berdamai dengan masa lalu, serta
memaafkan diri sendiri.
Entah
kenapa, saat Saya berusaha untuk fokus saat Yoga sama indahnya dengan saat Saya
berusaha untuk Khusyu dalam setiap sholat. Saya sangat menikmati momen-momen
itu. Menjaga pikiran untuk tetap fokus tentu bukanlah hal yang mudah.
Membawa
pikiran yang rumit ini; entahlah itu pekerjaan, mimpi-mimpi, harapan, masa
lalu, sakit hati, rasa sedih, rasa bahagia; semuanya harus dihilangkan sejenak
agar kita bisa fokus pada nafas kita, pada diri sendiri yang saat ini berada di
atas matras Yoga. Hal-hal lain diluar matras tersebut harus bisa kita lupakan
sejenak. Itulah Yoga.
Yoga
mengajarkan Saya cara mengendalikan pikiran. Yoga mengajarkan Saya untuk fokus.
Yoga mengajarkan Saya mengenal kemampuan diri. Yoga mengajarkan Saya untuk tak
perlu melihat kemampuan orang lain yang mungkin lebih baik, namun lihatlah diri
kita, apakah kita mampu melakukan yang terbaik sesuai kemampuan kita? Itulah
Yoga.
Di
atas matras Yoga, hanya ada diri kita saja. Tak perlu ada ketegangan, baik
fisik maupun pikiran, semuanya harus kita lepaskan, kita serahkan pada keadaan.
Dengan demikian, gerakan Yoga yang kita lakukan dapat memberi manfaat yang lebih
bagi tubuh.
Ternyata
benar, Yoga memberi dampak yang luar biasa bagi tubuh Saya. Beberapa waktu
lalu, sebelum teratur mengikuti Yoga, Saya terserang cedera otot. Yoga mampu
mengobatinya. Seperti hubungan sebab-akibat, karena keyakinan Saya akan Yoga
maka Saya sembuh; Saya sembuh karena Saya yakin pada Yoga. Saya percayakan
semuanya pada setiap gerakan yang Saya lakukan di atas matras Yoga.
Bagi
kami orang muslim, sholat adalah ajang untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Kami
sholat di atas sajadah. Sajadah itu tak hanya alat sholat, lebih dari pada itu
sajadah memiliki arti yang sama dengan matras Yoga, sebagai batas untuk menjadi
kusyu menjalankan sholat.
Saat
berada di atas sajadah, satu-satunya hal yang kita pikirkan adalah
berkomunikasi dengan Tuhan. Kita harus bisa melupakan sejenak seluruh
permasalahan duniawi dan fokus pada hubungan kita dengan sang pencipta.
Demikianlah
akhirnya mengapa Saya menjadi sangat jatuh cinta pada Yoga. Fokus saat berada
di atas matras Yoga mengajarkan Saya agar bisa khusyu saat berada di atas
sajadah sholat. Indah, indah sekali rasanya.
FOKUS itu penting jika ingin mendapatkan hasil yang baik.
Foto Saya ini Gagal Fokus. Bagus sih bagus, tapi kalau fokusnya pas, tentu hasilnya akan lebih bagus
“Mencoreng Muka” untuk Hidup
Seorang Pemuda Tampak Sibuk Mewarnai Mukanya
Ini
adalah sepenggal kisah hidup yang Saya dapat saat berkunjung ke tempat wisata
museum Kota Tua, Jakarta Barat. Ini tentu bukan kali pertama bagi Saya
mengunjungi Kota Tua. Beberapa kali sebelumnya, Saya pernah mengunjungi tempat
ini pada malam hari, sore hari, dan kali ini disiang hari yang teriknya minta
ampun. Tak banyak tempat yang nyaman untuk menikmati lokasi wisata ini disiang
hari. Saya lebih senang menikmati Kota Tua di malam hari. Entahlah itu musik
dari pengamennya ataupun kopi panas dari gelas plastiknya.
Kali
ini Saya datang dipenghujung berakhirnya masa liburan anak sekolah. Ramai
sekali pengunjung yang datang, Kota Tua menjadi sesak dan tidak bersahabat lagi
di mata Saya. Karena banyak sekali sampah yang sengaja dibuang oleh pengunjung.
Bagi Saya ini merusak cantiknya Kota Tua.
Namun bukan sampah yang berserakan tersebut yang menjadi inti cerita Saya kali ini, melainkan manusia berkostum unik yang menjamur di Kota Tua, yang tak mungkin tidak menjadi menarik bagi siapa saja yang baru pertama kali mengunjungi tempat ini. Bagi kalian yang pernah mengunjungi Kota Tua pasti tak akan asing lagi melihat manusia berkostum unik yang menjajakan diri kepada pengunjung untuk berfoto bersama dan tak lupa menarik uang bagi pengunjung yang ingin berfoto bersama mereka. Dulu saat pertama kali ke Kota Tua, yang terlintas di kepala Saya saat melihat manusia berkostum unik yang menirukan kostum pahlawan atau noni Belanda atau yang lainnya ini adalah “wah, mereka kreatif”. Namun, pikiran yang sama tak muncul lagi sejak kemarin saat Saya kembali berkunjung ke Kota Tua.
Namun bukan sampah yang berserakan tersebut yang menjadi inti cerita Saya kali ini, melainkan manusia berkostum unik yang menjamur di Kota Tua, yang tak mungkin tidak menjadi menarik bagi siapa saja yang baru pertama kali mengunjungi tempat ini. Bagi kalian yang pernah mengunjungi Kota Tua pasti tak akan asing lagi melihat manusia berkostum unik yang menjajakan diri kepada pengunjung untuk berfoto bersama dan tak lupa menarik uang bagi pengunjung yang ingin berfoto bersama mereka. Dulu saat pertama kali ke Kota Tua, yang terlintas di kepala Saya saat melihat manusia berkostum unik yang menirukan kostum pahlawan atau noni Belanda atau yang lainnya ini adalah “wah, mereka kreatif”. Namun, pikiran yang sama tak muncul lagi sejak kemarin saat Saya kembali berkunjung ke Kota Tua.
Setelah
menikmati makanan di Café Batavia, Saya mencoba menikmati pemandangan disekitar
Kota Tua lebih dekat dengan berjalan-jalan di lapangan yang ramai. Pemandangan
menarik yang Saya dapatkan saat berjalan-jalan adalah melihat seorang anak muda
yang sibuk mendandani muka dan lehernya dengan semacam cairan berwarna hitam. Dibantu oleh seorang teman, akhirnya
ia berhasil membuat mukanya berubah hitam.
Dengan muka hitam tersebut tampak jelas bola matanya berwarna kuning kemerahan, entahlah karena ia memang sedang lelah ataukah ia kesakitan terkena cat hitam yang ditempelkan dimukanya. Sejenak Saya merenung, haruskah seperti ini mereka mencari uang? Toh berperan menjadi seorang tokoh pahlawan tak harus merubah warna muka ataupun kulit lainnya. Teriris rasanya hati ini, saat ternyata kemudian anak muda tersebut memasang kostum berwarna hitam yang baru saja dilepas oleh seorang temannya (temannya melepas pakaian, ia menggunakan kembali setiap item kostum yang dilepaskan temannya). Ternyata mereka kerja dengan sistem shift. Tak mungkin baju tersebut tak berkeringat bekas temannya dan tak ada yang menjamin kebersihan baju itu. Dalam hati rasanya miris sekali, entahlah mungkin jika memiliki kemauan yang lebih, mereka bisa mendapatkan uang dengan jalan yang lain, tak harus dengan mencoreng muka sendiri.
Dengan muka hitam tersebut tampak jelas bola matanya berwarna kuning kemerahan, entahlah karena ia memang sedang lelah ataukah ia kesakitan terkena cat hitam yang ditempelkan dimukanya. Sejenak Saya merenung, haruskah seperti ini mereka mencari uang? Toh berperan menjadi seorang tokoh pahlawan tak harus merubah warna muka ataupun kulit lainnya. Teriris rasanya hati ini, saat ternyata kemudian anak muda tersebut memasang kostum berwarna hitam yang baru saja dilepas oleh seorang temannya (temannya melepas pakaian, ia menggunakan kembali setiap item kostum yang dilepaskan temannya). Ternyata mereka kerja dengan sistem shift. Tak mungkin baju tersebut tak berkeringat bekas temannya dan tak ada yang menjamin kebersihan baju itu. Dalam hati rasanya miris sekali, entahlah mungkin jika memiliki kemauan yang lebih, mereka bisa mendapatkan uang dengan jalan yang lain, tak harus dengan mencoreng muka sendiri.
Beberapa pertanyaan yang terlintas di kepala Saya kala itu adalah “apa yang menjadi
pertimbangan mereka untuk mencari uang dengan cara tersebut?”; “Bagaimana
caranya agar anak muda bisa berkarya dengan jalan yang lebih baik?”. Entahlah.
Hidup ini memang pilihan, namun pengetahuan yang dimiliki tentu akan memengaruhi
cara kita dalam menentukan pilihan hidup. Selamat berjuang dijalanmu
masing-masing wahai anak muda Indonesia, teruslah belajar dan berubah pada
kebaikan.
Seorang Teman Mambantu Mewarnai Muka
--------------------------------------------------------------------
Saya (tengah) Berfoto di Cafe Batavia
Langganan:
Postingan (Atom)